Minggu, 04 Desember 2016

PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN



PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN


A.   PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui dan Mengerti Pendidikan . Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut :
1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”

2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.

3. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”

4. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.

5. James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”

3

6. John Dewey (filosof Chicago, 1859 M – 1952 M) mengatakan bahwa : ” Pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan – peninggalan budaya lama masyarakat manusia.”

7. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya : “Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.”

8. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”

9. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.

10.Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Dibawah ini di kemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya.

4
A.1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu.Di dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan – kebiasaan tertentu, larangan – larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Hal – hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.

A.2. Pendidikan sebagai pembentukan Pribadi
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
Sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap – tahap berkesinambungan ( prosedural ) dan sistemik karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi ( lingkungan rumah, sekolah dan nasyarakat ).
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran, yaitu pembentukan pribadi yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri ( zelf vorming ). Kedua duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.

A.3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara,hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2.



5
A.4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memilki bekal dasar untuk bekerja.Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja.

A.5. Definisi Pendidikan menurut GBHN 1988
GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa keoada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat disekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhab pembangunan nasianal dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa

B. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN
B.1. Tujuan Pendidikan
a. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia Pancasila.
b. Tujuan institusianal, yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
d. Tujuan instruksional, yaitu tujuan pokok bahasan dan subpokok bahasan. Tujuan pokok bahasan disebut tujuan instruksional umum dan tujuan subpokok bahasan disebut tujuan instruksi khusus.





6
B.2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolah. Kedua segi ini saling bergantung satu sama lain. Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, dan mikro.
Tujuan utama pengelolaan tersebut yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman yang optimal.

C. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
C.1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik adalah subjek arau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.Peserta didik memiliki ciri – ciri yang perlu dipahami pendidik :
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas
b. Individu yang sedang berkembang
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan manusiawi
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri

C.2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan ( kekuasaan batin mendidik ) dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir ( kekuasaan yang semata – mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan ). Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa.Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan jasmani.Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal.Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita – cita hidup dan pandangan hidup yang tetap.

7

C.3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.

C.4. Materi / Isi Pendidikan
Dalam sistem pendidikan persekolahan,meteri telah diramu dalam kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal.Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa.Muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.

C.5. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal – hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman.
2) Yang bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.
b. Lingkungan Pendidikan
Biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
D. SISTEM – SISTEM PENDIDIKAN
Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen – komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing – masing, tetapi secara fungsi komponen – komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan.

8

D.1. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan
Sistem Pendidikan memproses masukan mentah dengan menggunakan instrumental sehingga menjadi keluaran,yaitu tamatan.Wujud keluaran inilah yang akan menjadi tujuan dari sistem pendidikan.Tujuan ini memberikan arah pada kegiatan sistem, yang memproses masukan mentah.

D.2. Keterkaitan antara Pengajaran dan Pendidikan
Istilah pengajaran dan pendidikan itu berbeda, tetapi sulit untuk dipisahkan. Berikut adalah perbedaan antara pengajaran dengan pendidikan :
Pengajaran ( instruction )
v Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang / program tertentu seperti pertanian, kesenian, dan lain – lain.
v Memakan waktu relatif pendek
v Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis
Pendidikan ( education )
v lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai – nilai)
v Memakan waktu relatif panjang
v Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi.







9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
 A.kesimpulan
Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat satu bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi.dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.
Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
B. saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.


Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed by Animart Powered by Blogger